Sejak menjadi ibu rumah tangga, aktivitas saya lebih banyak disibukkan dengan urusan domestik dan mengurus 3 buah hati. Menjalani rutinitas yang sama setiap harinya tentu dilanda rasa jenuh juga. Rasanya rindu untuk bisa meluangkan waktu dalam menekuni hobi atau passion yang disukai, diluar urusan rumah tangga. Saya ingin tetap menjaga kewarasan sebagai seorang ibu dan istri dengan memiliki hobi atau kegiatan yang saya sukai. Saya tak ingin terjebak dengan kegiatan yang tidak bisa memberi ruang bagi diri pribadi.
Bagaimanapun seorang ibu tetaplah manusia biasa yang butuh me time untuk mencharge energinya lewat hal-hal yang ia sukai. Sebab salah satu cara mencintai diri sendiri adalah bisa melakukan hal yang menyenangkan diri. Bagaimanapun seorang wanita seharusnya mencintai dirinya lebih dulu, agar bisa mencintai anak dan pasangannya dengan baik. Ibarat sebuah cangkir yang sudah terisi, maka bisa menuangkan isinya. Begitu juga setelah mengisi cinta pada diri sendiri, maka akan bisa memberikan cinta yang ada pada orang terdekatnya. Dr Aisah Dahlan pernah berkata
"Jika seorang ibu sedih, anak akan 3× lebih sedih. Jika seorang ibu tenang, anak akan 3× lebih tenang. Jika seorang ibu marah, anak akan 3× lebih marah. Dan jika seorang ibu semangat, diantaranya dalam mencari ilmu, maka anak akan lebih semangat"
Saya jadi ingat kalau dulu semasa sekolah senang menulis baik itu puisi, cerita maupun artikel untuk majalah sekolah. Akhirnya saya luangkan waktu untuk kembali menulis disela mengurus keluarga. Apalagi ide-ide di kepala sering penuh dan butuh disalurkan. Saya pun memulainya dengan menulis di blog pada tahun 2010. Yah, bagi saya menulis adalah salah satu cara untuk bisa terus bahagia menjalani peran sebagai seorang ibu.
Semua ide di kepala mulai dari keresahan diri, keseharian anak-anak, pengalaman menjadi ibu dan istri, bahkan opini yang tersimpan di kepala setelah mendapatkan informasi lewat buku, internet dan media lainnya pun bisa saya tuangkan sebebas-bebasnya di blog. Tentu saja bebas disini artinya tetap dengan batasan dengan tidak menulis secara vulgar dan menyinggung sara. Tepatnya blog menjadi wadah bagi saya untuk bebas berekspresi dalam bentuk berbagi pikiran dan pengalaman lewat tulisan.
Setelah asyik menulis di blog, saya pun berpikir untuk mengumpulkan tulisan-tulisan di blog menjadi sebuah buku. Alhamdulilah akhirnya beberapa buku saya bisa terbit di penerbit besar. Dari menulis artikel di blog juga saya mulai mendapatkan bayaran dari pesanan tulisan dari sebuah instansi.
Saya juga bisa ikut berbagai even offline dan online yang diselenggarakan oleh komunitas-komunitas blogger Indonesia ternama
salah satunya Komunitas Blogger Crony Indonesia. Bahkan mendapatkan fee serta berbagai hadiah ketika mengikuti event. Untuk itulah saya sangat excited menghadiri ulang tahun Komunitas Bloggercrony Indonesia yang berusia 9 tahun di BloggerDay pada tanggal 25 Februari 2024
didukung Carro Indonesia.
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut bisa kunjungi Carro.id sekarang dan temukan mobil bagus layaknya baru! di About Carro
Selain itu ada co-partners Genie Indonesia, Asuransi MSIG Indonesia, Igloo Insurance, Mega Central Finance/MCF-MAF dan Bluebird Group. Dimana Armada Bluebird (termasuk Big Bird) sudah terstandarisasi SNI (Standar Nyaman Indonesia - ini campaign) karena pengemudinya profesional dan dapat diandalkan, armadanya aman dan nyaman, dan mudah diakses. Info jelasnya bisa di cek di Bluebird
Ada juga Alfa Kreasi Decoration, Ngafe.in Teras juga produk lokal BloggerPreneur Ummi Doodle, Kamiya Project, Nyi Pede Souvenir, Ayee Deo, UMKM Malang dan DemadolsDemadols.
Acaranya sangat seru karena bisa berkumpul dan bertemu dengan sesama blogger selain bertabur hadiah dari banyak sponsor. Alhamdulilah saya kebagian give cantik dari @kayyis_craft
Tak hanya bertabur hadiah, para blogger juga mendapatkan ilmu seputar grafologi dari pakarnya dan ada doorprize juga dari pihak grafologi yaitu bisa konsultasi offline di lokasi langsung dengan pemateri. Saya pun bersemangat mengumpulkan tulisan tangan yang tulisannya dimasukkan ke amplop putih polos kecil. Lalu di amplopnya beri nama dan tandatangan juga, yang disetor saat registrasi.
Bagi saya, fee dan pencapaian menulis di blog hingga menghasilkan beberapa buku adalah bonus semata. Poin utama nya saya bahagia menemukan wadah untuk menyalurkan ilmu dan membagikannya pada semua orang lewat tulisan, selain terapi jiwa bagi diri sendiri. Bahkan menulis bisa membersihkan luka batin yang dikenal dengan Teknik journaling yaitu sebuah teknik yang digunakan untuk terapi psikologis agar dapat mengungkapkan dan mengeksternalisasi pikiran, perasaan dan kebutuhannya yang ditutupi atau disimpan secara pribadi. Teknik journaling sendiri diciptakan oleh James W. Pennebaker. Teknik ini selain mudah untuk dilakukan, juga dapat menghindari kita penilaian dari orang lain. Kita bisa menuliskan daftar hal-hal yang membuat sedih, marah, takut, kecewa dan emosi negatif lainnya di buku atau kertas. Misalnya marah pada pasangan, kecewa pada teman atau saudara dan seterusnya.
Ternyata menulis di blog hingga bisa menjadi blogger membuat saya menjadi ibu yang berdaya. Tentu saja menjadi ibu berdaya tidak melulu soal menghasilkan uang, tapi titik balik kita untuk bangkit dan meraih sesuatu. Mungkin dalam perjalanan kita akan menemui kegagalan. Ketika merasa gagal, maka akan lahir rasa insecure, rasa bersalah, rendah diri yang membuat kita tidak optimal dalam menggali potensi diri. Bahkan ibu bekerja pun dihinggapi rasa insecure pada ibu rumah tangga. Harga diri menjadi rendah bila sebagai ibu merasa insecure karena cuma ibu rumah tangga atau tak sehebat ibu lain. Jadi kita bisa memilih untuk menjadi ibu tidak berdaya atau ibu yang berdaya? Agar tidak terus merasa rendah diri. Salah satu caranya dengan mengoptimalkan sumber daya misalnya kemampuan diri, sifat-sifat kebaikan, positif dan sebagainya. Itu adalah sumber energi yang tak terbatas. Ingatlah bahwa perempuan juga punya ide yang bisa dimanfaatkan, bahkan dalam politik. Salah satunya dengan menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan untuk terus bisa berdaya dari rumah. Tentu segalanya dibutuhkan kesabaran dalam berproses. Dimana sabar adalah sebuah upaya bukan pasif.
Intinya teruslah berupaya menjadi manusia yang bermanfaat lewat potensi diri yang terus di gali. Bukankah manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling bermanfaat bagi sesama dan lingkungan? Semoga bisa menjadi amal ibadah bagi kita semua. Aminnn… ..