Saat
mendapat colekan dari Mak Tanti untuk ikut undangan dari Uber bersama komunitas emak-emak
blogger, saya masih bingung Uber itu taksi atau bukan ya? Daripada bingung saya
pun mendaftar aja ikutan acaranya. Sebenarnya bisa saja sih saya mencari info
lewat mbah google tentang apa itu Uber. Tapi lebih puas lagi bila datang dan
bertemu langsung ama pihak Ubernya kan? Apalagi pas ada acaranya di Jakarta.
Kapan lagi pikir saya, demi memuaskan rasa ingin tahu lebih luas lagi.
Akhirnya
tanggal 10 Nopember 2015 tepat pukul 12
siang di sebuah Resto Kinara Cuisine India
kemang raya, kami dari emak-emak blogger mendengar penjelasan langsung bahwa Uber itu sebenarnya
hanyalah sebuah aplikasi Mak, jadi bukan nama taksi seperti pikiran saya. Jadi
kita bisa pesan taksi dan mobil tumpangan dengan mengaktifkan Aplikasi Uber. Caranya juga bisa dilihat di id.wikihow.com/Menggunakan-Uber.
Dimana aplikasi ini memungkinkan seseorang
bisa langsung terhubung dengan driver yang siap mengantarkan ke mana
saja, selama masih di dalam kota yang bersangkutan. Misalnya kita mau ke daerah
kuningan, maka langsung buka aplikasi Uber dan pesan mobil/tumpangan handal seperti
apa yang kita inginkan. Mulai dari tumpangan rendah biaya sampai yang
premium dalam hitungan menit. Bahkan istimewanya lagi kita bisa tahu jenis mobil, plat dan warna mobil jemputan yang kita pesan.
Satu lagi imformasi yang memuaskan saya bahwa Uber bekerja sama dengan jasa
rental mobil yang jelas-jelas memiliki lisensi yang sah. Artinya sudah berbadan
hukum. Jadi, kalau ada apa-apa mudah dicari pihak yang bertanggungjawab. Penting
banget nih soal keamanan disamping kenyamanan, karena sebagai perempuan kemanan
dalam bepergian itu no 1 buat saya. Soal
kualitas mobilnya tak diragukan lagi, yaitu mobil harus memenuhi spek minimal,
misalnya harus dilengkapi airbag. Tahun keluarannya juga diperhatikan.
Dengan begitu, calon penumpang harus nyaman. Oh ya, kalau ada apa-apa, aplikasi
Uber juga menyediakan tombol feedback bila penumpang merasa tidak dilayani secara memuaskan. Driver
atau jasa rentalnya tentu tidak mau kena blacklist saat ada penumpang yang
komplain. Keren......
Nah, ini nih yang paling ingin diketahui
emak-emak seperti saya soal pembayarannya, bahwa tarif Uber lebih murah daripada
taksi euy..Maklum emak-emak kan teliti soal pengeluaran. Jadi bisa lebih
berhemat dari pada naik taksi yang biasa kita panggil di jalan. Apalagi bila pesan
taksi lewat Uber, kita sudah diberitahu duluan alias harga ongkosnya jelas
sampai ke tujuan. Jadi gak deg-degan menebak-nebak berapa tarif yang harus kita
bayar, apakah kemahalan dan tak sesuai harapan. Pengalaman saya saat naik taksi yang suka
melirik-lirik argo takut kemahalan dan uangnya gak cukup hahahaha...
Cuma satu, kenapa Uber harus dibayar secara non tunai
yaitu lewat kartu kredit yah? Kenapa gak cash aja langsung seperti naik taksi
yang lain, kan lebih gampang, batinnya saya protes. Berhubung saya belum punya kartu
kredit. Tapi setelah dipikir pikir, mungkin demi kenyamanan dan kemudahan. Apalagi
emak-emak biasanya suka rempong. Uang ketinggalan lah, atau jatuh di jalan.
Makanya pembayarannya pake kartu kredit biar terhindar dari resiko pencurian bila
bawa uang tunai dan berjaga-jaga dari uang yang hilang.
Kayaknya saya mulai berpikir untuk bikin
kartu kredir agar bisa pesan taksi lewat aplikasi Uber. Jadi gak hanya untuk
belanja saja, maklum perempuan suka tergiur ama barang diskon yang banyak
promonya dari kartu kredit. Motto saya saat bepergian hati senang, uang aman, dan anak tenang
saat naik tumpangan lewat aplikasi Uber akan tercapai, karena mobil nyaman saat
membawa anak-anak. Intinya lewat aplikasi Uber kita bisa mendapatkan
tumpangan yang sesuai, baik dari segi kenyamanan, gaya dan anggarannya. Sesuai Uber yang dengan
bangga membuat tagline “Kemampuan memilih adalah keistimewaan.”
Jadi, masih tertarik menguber taksi dan mobil tumpangan lain? ? Bila ada yang
lebih nyaman dan aman seperti Uber.:)
wah, ternyata uber itu aplikasi yah mbak? saya pikir taksi gelap loh *maafkan saya yah uber*
BalasHapusTFS mbak sudah memberikan pencerahan padaku :)
Wah baru denger ini nama uber hehe...
BalasHapusSyangnya uber belum.nyampe semarang mbak hehehh
BalasHapusIya Mak Irawati saya juga tadinya mengiranya begitu dan abru dengar juga yah mak Agustinadian. Momtraveler kayaknyasuatu saat akan buka juga deh selain di jakarta
BalasHapus