Pastilah
kamu penyuka buah pisang sudah tahu bahwa pisang selain buah dan jantungnya,
juga ada batangnya yang sering disebut gedebog pisang. Sebenarnya istilah
gedebog pisang saya dapati dari obrolan ringan di WA teman-teman alumni sekolah
yg isinya cewek semua, karena kami memang alumni khusus sekolah putri. Tahu
sendiri kan kalau cewek udah ngobrol? Selain susah berhenti, ada aja topik yang
tidak akan habis di bahas. Apalagi bila temanya tentang hubungan suami-isteri.
Pokoknya lanjuttttt! Hehehe....Lantas, apa hubungannya gedebog pisang dengan
hubungan suami isteri alias hubungan intim? Pasti kamu kemal alias kepo
maksimal, kala saya mempertanyakan dan mengait-ngaitkannya dengan salah satu
bagian dari pohon pisang ini.
Ceritanya
bermula dari sharing tentang perjalanan hidup kami masing-masing. Ada yang jalan
hidupnya terlalu keras karena sedari kecil sudah mengalami hidup susah dan
berasal dari keluarga yang tidak utuh hingga mendapati suami yang suka kdrt.
Lalu teman saya itu pun meminta cerai dan menikah lagi. Pernikahan keduanya
alhamdulillah bahagia, namun soal hubungan intim teman saya sempat mengalami
yang namanya menjadi gedebog pisang!
alias tanpa respon dan dingin-dingin aja. Ternyata teman saya tersebut mengaku
masih trauma dan krisis percaya diri akibat perlakuan suaminya terdahulu.
Untungnya suaminya pengertian banget, hingga rela satu jam berusaha
membangkitkan gairah isterinya lagi saat berhubungan.
Teman
saya lain lagi ceritanya, kalau dia pernah menjadi gedebog pisang saat
mengalami depresi. Bahkan ada yang sampai mengalami pendarahan setiap habis
berhubungan intim. Selidik-punya selidik ternyata teman saya tersebut masih
memendam suatu ganjalan di hatinya terhadap suaminya. Setelah dia berani
berterus terang dan suaminya mau menerima dan mengerti masalah yang selalu ia
pendam terhadap suaminya, hubungan suami isteri mereka pun berjalan lancar.
Temanku tersebut mengaku tak pernah lagi mengalami pendarahan. Sampai
sebegitunya dampak emosi dan perasaan seorang wanita terhadap hubungan intim
dalam pernikahan.
Tentu
masih banyak lagi penyebabnya mengapa para isteri hanya bisa menjadi gedebog
pisang saat bersama suami di ranjang. Bisa karena siangnya terlalu kelelahan
mengurus anak dan domestik. Hingga tetap melayani suami, karena sudah kewajiban
dan takut dosa bila menolak. Untuk
itulah perlunya meminta pengertian suami bila mampu, membayarkan seorang Prt. Kalau tidak,
mintalah suami ikut turun tangan dalam urusan domestik atau hanya sekedar membantu
menjaga anak saat kita repot mengurus rumah tangga.
Faktor lainnya bisa juga
karena isteri sudah tidak percaya diri lagi akibat tubuh yang mulai melar dan
membengkak sehabis melahirkan. Bila kasusnya seperti ini, maka bagi suami, terimalah
isteri apa adanya dan pujilah bahwa dia masih terlihat cantik meskipun sudah
lebih gemuk dari yang dulu. Ingatlah betapa isteri Anda sudah bersedia
berkorban demi anak-anaknya mulai dari hamil hingga melahirkan dan menyusui
sang buah hati hingga 2 tahun lamanya. Tanpa sempat lagi memperdulikan kondisi
fisiknya. Atau lebih keren lagi, beri isteri uang untuk merawat diri entah itu menyuruhnya
ikut senam biar kembali langsing, dan ke salon biar lebih kinclong...
Atau bisa juga karena sudah jenuh akibat
lamanya usia pernikahan, sehingga butuh variasi tempat dan suasana baru. Bayangkan, bertahun-tahun selalu berhubungan
di kasur dan kamar yang sama hohohoho....Makanya bulan madu perlu digalakkan
lagi bagi yang sudah lama menikah. Jadi bukan berlaku hanya bagi yang baru
menikah saja alias masih pengantin anyar. Pergi ke hotel kek, ke bali dan
tempat wisata lainnya. Nah, kalau tidak mampu bayar hotel? Cari alternatif yang
sesuai dengan kemampuan. Pokoknya ke mana aja asal itu bisa mengganti suasana
lebih fresh, hingga hubungan pun kembali segar. Batere aja bisa low bath hingga
perlu di charge, apalagi manusia boo....
Bisa
juga gedebog pisang menimpa isteri yang kurang merasa dihargai dan selalu
direndahkan dengan kata-kata kasar oleh suaminya. Hingga menjadi dingin dan
membeku lah ia, saat diajak berhubungan intim. Tentu masih banyak sebab lainnya, dan hanya kita para isterilah yang
menyadarinya. Seharusnyalah berani membuka diri pada suami tentang
ganjalan-ganjalan dan kemarahan-kemarahan yang masih tersimpan.
Karena
sejatinya, seks berhubungan dengan perasaan paling dalam
seseorang
dan struktur kepribadiannya. Karena itu, berinteraksi
lewat
seks harus dilakukan dengan penuh kesadaran.
Butuh
usaha, kemauan dan kerja keras dari dua belah pihak yaitu suami dan isteri
untuk menggalinya dan menyelaminya. Belum
lagi bila selesai berhubungan, dengan cueknya sang suami memunggungi isteri dan
tak lama mendengkur kencang alias isterinya di tinggal tidur begitu aja tanpa
rasa bersalah. Sungguh teganya, teganya, teganya. Kau yang memulai, kau yang
mengakhiri....senandung para isteri yang mengalami ini ngenes. Salah satunya
teman saya, yang sempat curhat kalau dia pernah shock dan menangis saat
mengalami hal ini di awal pernikahan. Padahal Jika seks tak lagi dianggap
sebagai kewajiban semata, bukan hanya
kenikmatan yang diperoleh, tapi juga banyak hal lain.
1.
Sebagai penyaluran cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.
2.
Kesehatan fisik dan psikis menjadi lebih baik karena seks mampu: mencegah
penyakit jantung, stroke, kanker, migrain, sakit
kepala, juga meningkatkan kekebalan tubuh; menghilangkan
stres akibat tekanan pekerjaan dan tekanan hidup.
3.
Bermanfaat bagi kinerja otak. Jika dilakukan secara sehat, seks
akan membantu tubuh dalam melepaskan senyawa kimia yang
mampu memberikan kekebalan kepada otak. Seks juga
dapat memperlancar peredaran darah menuju otak selain mampu
mengendurkan urat syaraf yang tegang.
3.
Baik untuk kecantikan kulit. Ketika melakukan hubungan seks
secara sehat, produksi estrogen dan hormon lain yang dapat
menjaga kesehatan kulit dan rambut meningkat sehingga membuat
kita awet muda.
4.
Hubungan seks bukan hanya perkara kontak organ intim, tapi
lebih dari itu dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Intinya
hubungan intim yang sehat tak hanya dilakukan demi mendapatkan
kepuasan atau kenikmatan. Selain sebagai penyaluran rasa
cinta dan kasih sayang, seks bermanfaat bagi kesehatan
fisik dan psikis suami-istri.
Untuk itulah dibutuhkan kesepakatan
dan keterbukaan agar sama-sama bisa saling menikmati
sex yang harmonis dalam pernikahan. Sebab sex adalah salah satu elemen penting
terciptanya surga dalam rumah tangga. Betul apa betul?
Tulisan yang bagus 👍👍👍, jarang banget perempuan mau ungkapinnya, takut dosa katanya ... ☺☺
BalasHapusPadahal kalo terbuka dan para suami paham maka kebahagiaan juga utk keluarga bukan untuk si perempuan sendiri.
mbak maria karena sex ranah yg sangat pribadi ya, jadi masih banyak yg sungkan utk terbuka. Makasih udah berkunjung mbak:)
HapusTulisan yang bagus 👍👍👍, jarang banget perempuan mau ungkapinnya, takut dosa katanya ... ☺☺
BalasHapusPadahal kalo terbuka dan para suami paham maka kebahagiaan juga utk keluarga bukan untuk si perempuan sendiri.
Aku dulu juga sering pake gedebog pisang untuk perumpamaan, tapi bukan ngomongin masalah sex sih melainkan peran perempuan(istri) dalam sebuah keluarga, maksudnya sebagai istri juga boleh dong urun pendapat sekaligus berargumen untuk mempertahankan pendapat, nah istri yang cuma manut2 aja tak pernah ngeyel ini yang kami(saya dan paksu) sebut gedebog pisang hehehe
BalasHapuswaaaa baru tau padanannya gedebog pisang
BalasHapusWejangan yang menarik, hehehe
BalasHapuspak ali muakhir, kalau dari sisi pria namanya apa ya? hehehe mungkin pak ali muakhir bisa menuliskan dari sisi pria yg ,mengalaminya
HapusGedebog itu alat pelampiasan sex atau onani
BalasHapusPadahal kalau dalam Islam, ada perintah untuk tidak berhenti (sebetulnya kalimat aslinya bukan ini sih, hehehe) sebelum istri 'selesai', kan, ya? Sementara untuk istri bisa sampai ke sana kan prosesnya kadang lebih rumit dan panjang, apalagi kalau sedang lelah atau mood kurang baik. Jadi saya nangkepnya perintah yang ini adalah dalam rangka mengingatkan suami agar mau berusaha dulu supaya sama-sama tercapai tujuannya.
BalasHapusuhmmm... aku bingung mau berkomentar apa, hihiii
BalasHapusTapi aku suka banget buah pisang, kdang buat camilan sebelum makan, dan sering aku beli, terus jantung pisang, aku juga suka kalau emak masak jantung pisang ini pakai kuah santai, uwuuhhhh mantul hehehe
Makasih ilmunya mbak, semoga ngerti saat sudah menikah nanti hehheee
Saya pikir ini tentang gedebog apaaa, sebenarnya hal seperti ini yang dianggap tabu perlu juga ya di bagikan ke orang lain. Untuk sekedar pengetahuan. Saya belum menikah, tapi inti yang saya ambil dari tulisan ini adalah pentingnya komunikasi terhadap pasangan ya, di situasi apapun.
BalasHapusAku baru tau perumpamaan nya pakai gade bogor pisang ini huhu
BalasHapusBtw bener banget. Dalam rumah tangga perlu yang namanya keterbukaan. Dalam hal apapun. Apalagi kebahagiaan selain berasal dalam diri kita juga dari dalam rumah bukan? Hehe
#gedebog pisang (maaf typo)
BalasHapushihii keren ini artikel berani buka-bukaan tentang hubungan intim biar ga jadi gedebog pisang. Emang ya hubungan sama suami tuh harus dijaga biar harmonis terus. Salah satu caranya ya dengan berhubungan intim. Semangat ya bu ibu... :D
BalasHapusHahah Saya banget nih suka pisang. Di olah apapun suka. Ya Julia, goreng, jadi bolu atau mentah tetap sukak.
BalasHapusAku baru tau mba istilah gedebog pisang ini. Karena belum menikah, aku cuma berdoa semoga nanti dapetin suami yang pengertian kayak di atas mba. Hehe.
BalasHapusSaya juga sering dengar perumpamaan gedebog pisang sih untuk istri yang pasif di ranjang. Hubungan intim memang seharusnya menyenangkan untuk kedua belah pihak ya. Sayangnya nggak semua perempuan bisa menikmati karena banyak faktor, sementara laki-laki lebih mudah karena ya mungkin fitrahnya begitu.
BalasHapusMbak mbak... kutak tahu harua berkata apa. Namun selain kepuasan, mungkin manfaat lainnya yabg bisa aku pelajari.. hehe *maklum, single* wkwk
BalasHapusBaru tauu namanya gedebong pisang kalau salah satu jadi dingin dan enggan ena-ena dikarenakan faktor2 yg sudah mba jelaskan dengan sangat informatif itu. Bener banget variasi dan suasana baru itu penting untuk menjaga kehangatan hubungan suami istri yaa
BalasHapusOoh kukira ngomongin gedebong pisang beneran hehehe.... Intinya, harus sama-sama mengerti ya di antara suami istri.
BalasHapusAku baru tahu istilah gedebong pisang ini. Tapi memang komunikasi suami istri itu penting ya mba, tak hanya soal urusan rumah tangga tapi juga urusan ranjang. Tapi, aku juga kadang masih cari cara supaya ngobroplya bisa santai hehehe
BalasHapus