4.
Sosok
Stella Chin Sebagai ibu empat orang anak
Stella
selalu punya cara untuk meluangkan waktu untuk anak-anaknya di rumah, meski
kesibukan pekerjaan selalu mengepungnya. Bahkan saat anak-anaknya sekarang telah
bersekolah dan tinggal di Amerika. Keberhasilan Stella membagi waktu antara
kariernya dan perannya sebagai seorang ibu inilah, yang membuat banyak orang
bertanya bagaimana dirinya bisa menyeimbangkan waktu sebagai executive
president sekaligus ibu empat orang anak.
Menurut
Stella, “Dalam tatanan masyarakat, wanita dituntut mampu berperan ganda. Salah
satu yang penting tentu menjadi pilar keluarga. Wanita yang memiliki
kepercayaan diri rendah tidak akan mengerti nilai diri mereka, sehingga akan
sulit mencari titik keseimbangan hidup dan kebahagiaan mereka.”
“Seorang
wanita tidak harus memilih antara pekerjaan atau keluarga. Wanita modern harusnya
dapat menyeimbangkan keduanya,” papar Stella lagi.
Stella
menganggap wanita yang paling bahagia adalah mereka yang punya kesempatan untuk
menjadi ibu.
“Dengan
mempunyai anak, saya tidak hanya mendapatkan kepuasan menjadi seorang ibu, tapi
juga bisa belajar banyak dari proses pertumbuhan mereka.”
“Betapapun
sukses karier seorang wanita, betapapun melimpah harta yang dia miliki, jika
dia tidak mampu mendidik dan membangun hubungan yang sehat dengan anak maka
kebahagiaan wanita itu akhirnya tidak akan terasa utuh,” jelas Stella.
Stella
juga selalu berusaha memosisikan diri agar bisa menjadi teman bagi
anak-anaknya.
“Mama
sangat pintar berteman dengan sahabat-sahabat saya,” ujar Amanda, putri sulung
Stella.
“Mama
juga sering mengadakan acara di rumah dan meminta saya mengundang teman-teman.
Dari sana Mama mengenal sahabat-sahabat saya dan mendapat banyak imformasi
mengenai saya dari mereka,” lanjut Amanda sambil tertawa.
“Mama
adalah ibu sekaligus sahabat bagi saya.”
Tak
hanya itu. Bagi Stella, prioritas utama seorang wanita tetaplah rumah tangga.
Untuk menjaga keakraban dalam rumah tangga, seorang ibu dituntut harus kreatif
dalam membentuk budaya keluarganya. Dimana Stella selalu hadir dalam setiap
kesempatan berkumpul bersama seperti acara ulang tahun, hari-hari festival
tradisi, dan perjalanan ke luar negeri.
Bagi Stella, jarak dan frekuensi pertemuan yang jarang tidak menjadi
alasan mereka berubah menjadi asing satu dengan lainnya.
“Jika
perayaan ulang tahun menjadi momen bagi kami untuk menyatukan perasaan,
Mooncake Festival menjadi momen kami mengajarkan pentingnya tradisi kepada
anak-anak. Sementara itu, imlek adalah momen bagi kami untuk mengajari
anak-anak bahwa di mana pun mereka berada, mereka harus pulang ke rumah untuk
berkumpul dan merayakannya dengan seluruh anggota keluarga besar,” jelas Stella
Meskipun
sangat menyayangi anak-anaknya, tetapi Stella tidak mau cinta yang dia
limpahkan kepada anak-anaknya justru menjadi penyebab mereka tidak tahu aturan
dan tidak bisa bersyukur. Oleh karena itu, Stella menanamkan satu kebiasaan
kepada anak-anaknya untuk selalu mengerjakan segala sesuatu yang bisa mereka
lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini terlihat saat salah seorang
anak Stella yang masih kecil memerintah Jane, pengurus rumah mereka. Oleh
Stella, anaknya langsung dipanggil dan diberitahu bahwa Jane di rumah mereka
untuk membantunya bekerja, bukan untuk diperintah-perintah. Disamping itu
Stella juga menunjukkan sikapnya yang selalu baik pada pembantu rumah tangganya
tersebut. Tak heran bila Jane, pengurus
rumah mereka berkata
“Bos
adalah orang yang sangat sopan, tidak pernah sekalipun berkata kasar atau
membentak. Beliau benar-benar baik apda saya,” ucap Jane dengan mata
berkaca-kaca.
Meskipun
Stella juga memasukkan anak-anaknya ke sekolah terbaik. Namun bagi Stella,
sekolah bukanlah satu-satunya pendidikan yang penting bagi anak-anaknya,
sebagaimana kebanyakan orang Asia menganggap demikian. Menurutnya “Prestasi
akademis tidak menentukan kemampuan mereka menangani masalah dalam kehidupan
sehari-hari, juga tidak menjamin kemampuan mereka dalam bergaul,” jelas Stella.
Sebaliknya pendidikan moral menurut Stella akan menjadi bekal bagi anak-anak
untuk bersosialisasi sekaligus memupuk rasa kebersamaan.
“Orang yang bermoral baik akan mampu menemukan
penyelesaian masalah dengan tepat. Moral jugalah yang membuat seseorang bisa
memanfaatkan pengetahuan dan profesionalismenya untuk tujuan yang baik.
Generasi-generasi seperti inilah yang perlu kita ciptakan saat ini,”ujar Stella.
Selain
itu, Stella juga menerapkan pendidikan moral dasar kepada anak-anaknya
agar jangan berbohong, jangan mencuri, berkelahi dan jangan berbicara kasar.
Stella menggunakan bahasa yang sopan saat berkomunikasi dengan anak-anaknya.
“
Anak akan mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya. Walau kita mengajari anak
berbicara sopan, kalau setiap hari kita berbicara kasar, anak akan mengikuti
cara kita berbicara, bukan ajaran kita,” ujar Stella.
Buah
dari pengajaran Stella pun menjadikan
keempat anak Stella bisa mengerti arti menghargai orang yang lebih tua dan
menghargai sesama. Pengajaran yang dia
tanamkan sejak anak-anaknya masih kecil hingga mereka remaja.
“
Saat anak-anak masih kecil hingga remaja, karakter mereka belum terbentuk
sepenuhnya. Inilah masa terbaik memberikan pengajaran untuk membentuk karakter
positif dalam diri mereka,” kata Stella.
5.
Sosok
Stella Chin sebagai wanita karier.
Wanita
sebenarnya tidak perlu bertanya, mana yang lebih penting, keluarga atau
pekerjaan. Bagi Stella, menjadi wanita karier tidak harus menjadi wanita keras
yang kaku, baik dalam pekerjaan kantor maupun rumah tangga. Ibu rumah tangga
pun tidak seharusnya menjadi wanita sentimental yang emosinya terbawa hingga ke
tempat kerja.
Selama
bertahun-tahun, Stella menunjukkan dedikasi dan kinerja yang hebat dalam
mengelola manajemen perusahaannya. Itulah yang kemudian menjadi alasan
terpilihnya Stella sebagai 10 Pebisnis Wanita Chinese Terbaik di Dunia yang
diberikan oleh Penghargaan HuaGuan. Ditambah lagi, penganugerahan gelar Datuk
yang sangat jarang diberikan kepada wanita menjadi bukti kemampuan Stella dalam
mengelola sebuah usaha. Keberhasilannya ini berkat pola dan prinsip hidup yang
ia jalani.
Berikut
pola dan prinsip untuk menemukan titik
keseimbangan hidup antara pribadi, keluarga dan pekerjaan ala Stella
-
Untuk menemukan titik keseimbangan
hidup, kita harus memahami waktu yang tepat untuk berbicara, berpikir, bertanya,
dan betindak. Berbicara dengan kata-kata tepat, berpikir untuk menemukan cara
yang tepat, bertanya kepada orang yang tepat. Jika semua itu bisa dilakukan,
kita pasti bisa menikmati kebahagiaan dalam segala aspek kehidupan.
-
Untuk menjadi wanita yang bisa menikmati
kebahagiaan di dalam dan di luar, Anda membutuhkan sikap pengolahan diri.
Semuanya bermula dari pikiran. Pikiran akan menentukan sikap anda. Pikiran
positif memberikan antusiasme yang besar dan menumbuhkab rasa percaya
diri. Karena menuru Stella, dalam hidup,
setiap aspek harus ditata. Mulai dari pernak pernik benda di rumah, karier,
hubungan antarmanusia, hingga pemikiran. Penataan yang benar akan mempermudah
anda mengendalikan situasi.
-
Sebagai wanita karier sukses yang telah
menikmati keseimbangan antara karier, keluarga, rumah tangga, dan hubungan
percintaan, Stella mengatakan bahwa tidak ada rahasia khusus yang harus
dilakukan untuk menyeimbangkan karier dan rumah tangga. “cukup dengan keteguhan
hati untuk berdisiplin dalam mengelola setiap bagian rumah tangga dengan
tepat.”
-
Setiap manusia setidaknya melalui tiga
fase hidup dalam hidupnya yang memiliki tujuan dan perannya masing-masing
yaitu:
-
Usia 24-35 adalah fase belajar
-
Usia 36-45 adalah fase berkarier
-
Usia 45 keatas adalah fase menambal
kehidupan
Disaat
menambal hidup tidak boleh melakukannya dengan asal-asalan atau sembarangan
karena justru akan mengakibatkan lubangnya bertambah besar. “Jangan pernah
menyepelekan pekerjaan. Setiap mengerjakan sesuatu, kerjakanlah dengan teliti
dan terperinci. Dan sebelum anda menuntut orang lain melakukan sesuatu,
tuntutlah diri anda terlebih dahulu. Dengan demikian, anda akan selalu menjadi role model yang hebat,” kata Stella lagi.
Bersambung Kebahagiaan Yang Kutahu 4
#KebahagiaanYangKutahu#DatukStellaChin#StellaSociety
referensi
foto
- Dari
Koleksi pribadi
- Dari album
foto fb dan IG kebahagiaan Yang kutahu
gak sabar baca kelanjutan nya :(
BalasHapuswww.travellingaddict.com