Ketika di undang acara ‘Press Screening’ film Meet Me After Sunset di CGV
Grand Indonesia Jakarta pada tanggal 9 Februari 2018, saya berpikir pasti film remaja yang akan
rilis ini tak jauh beda dengan film remaja umumnya. Namun saat saya akhirnya
menonton langsung bersama teman teman blogger, ternyata beda! Baik dari segi
tema, jalan cerita, juga pesan moral
yang terkandung di dalamnya. Biasanya selama ini film remaja yang saya tonton
lebih banyak mengupas masalah cinta antara lawan jenis saja dan dibarengi
adegan mesra. Tapi di film Meet Me After Sunset ini dari awal cerita dibuka,
tak pernah muncul adegan berupa sentuhan fisik. Bahkan perbedaan itu sudah
terasa lain dengan yang pernah saya saksikan. Kesan mistis cerita dibaluti
setting local kebun kertasari wilayah Ciwidey yang memukau mulai membius saya.
Ditambah pesan moral yang mengandung indahnya persahabatan yang tulus dibarengi
arti sebuah pengorbanan.
Kisahnya
berawal dari Vino (diperankan oleh remaja tampan Maximme Bouttier) yang bĂȘte harus
pindah rumah karena itu berarti dia juga harus pindah sekolah. Hal itu terlihat
dari awal mula Vino memasuki sekolah baru. Tapi karena Vino tipe anak yang
ceria dan supel, maka tak lama baginya untuk beradaptasi dengan lingkungan
sekolah dan tempat tinggal barunya. Lalu dimulailah petualangan baru Vino, saat
ia penasaran dengan cewek bernama Gadis (diperankan dengan apik oleh aktris
pendatang baru berbakat Agatha Chelsea) yang selalu keluar di malam hari dengan
tudung merahnya. Vino pun berushaa mencari tahu siapa sebenarnya Gadis dan
mengapa kemunculannya hanya terjadi di malam hari dengan selalu datang ke
sebuah bukit.
Penasaran, Vino pun terus terus mengikutinya. Walau awalnya Gadis
tidak suka dengan selalu bersikap jutek pada Vino, namun lambat laun Gadis pun
merasa bahagia menjadi teman baru Vino dan mulai menerima kehadiran Vino,
karena selalu bisa menyenangkan hati Gadis dengan sikapnya yang ceria, baik
hati dan tulus berteman. Sampai akhirnya Vino mengetahui sebabnya mengapa Gadis
hanya bisa keluar di malam hari yaitu karena suatu penyakit yang di deritanya. Vino
pun semakin perhatian pada Gadis dan berusaha keras mencoba mewujudkan satu
persatu impian Gadis yang belum terpenuhi, dengan mengabaikan kesehatan Vino
sendiri yang sebenarnya juga bermasalah.
Setelah
puas menonton selama 1 jam lebih, kami pun diberi kesempatan untuk melihat dan mendengar
langsung kesan dan tantangan para pemain dalam memerankan film ini.
Pemeran Vino mengatakan
bahwa ia sangat suka karakternya di film
ini karena banyak misterinya, sehingga ia begitu menjiwai bermain sebagai
pemainnnya. Vino juga mengatakan ia sangat bangga dengan karakernya ini. Apalagi
di film ini tidak begitu banyak kesulitan ia jumpai karena terbantu dengan proses
persiapan sebelum hari H yaitu dengan banyak reading, ditambah peran Chelsea
sebagai Gadis yang mampu mengadapasi karakternya dengan baik. Disamping
kesabaran yang dimiliki para pemainnya.
Sementara Chelsea yang memerankan Gadis mengatakan karakternya
sendiri dari awal dapat synopsis sudah langsung membuatnya begitu interesting.
Mungkin karena karakter Gadis yang introvert, melankolis, pumya dunianya
sendiri, serta sensitive . Menurutnya karakter Gadis bisa menjadi sebuah
pelajaran baru bagi muda-mudi sebagai seorang remaja. Walau kesulitannya selama syuting akibat cuaca yang dingin dan
hujan terus, membuat Chelsea harus selalu pakai selimut tebal. Tapi dampaknya
membuat mereka sesama pemain menjadi lebih akrab karena sering kumpul bareng untuk
saling ngobrol demi menghadapi suhu dingin yang menggigit
Bagi
yang penasaran kelanjutan kisah serunya, film ini akan tayang mulai 22 Februari
2018. Jangan sampai kamu menyesal karena tidak menonton kisah yang sarat dengan
nilai persahabatan dan keluarga ini. Didukung dengan setting lokalitas yang
memukau, ditambah efek khusus seperti hujan meteor. Kamu juga akan dimanjakan
dengan pemandangan banyaknya kunang-kunang yang beterbangan di malam hari bak kumpulan lampu
yang menyala indah. Menambah menarik cerita film ini selain kisah filmnya
sendiri.