Belum
stabilnya tingkat kesejahteraan penduduk di Indonesia, menggerakkan Dompet
Dhuafa untuk terus berkiprah membantu mengurangi angka kemiskinan. Menurut data
kesehatan, terdapat 29 juta orang miskin dan 90 juta penerima PBI (penerima
bantuan iuran) Dari total 176,74 juta peserta BPJS Kesehatan, sebanyak 92 juta
merupakan Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Terlihat negara Indonesia dengan. tingkat kesenjangan paling tinggi
urutan ke-4 di Dunia. Walau kekayaan perorang meningkat 6 kali lipat selama
periode 2000-2016, namun menurut standar International, kekayaan rata-rata
orang Indonesia masih rendah! Bila dibandingkan, total harta empat orang
terkaya di Indonesia tercatat 25 miliar dollar AS, setara dengan gabungan
kekayaan 100 juta orang termiskin (Oxfam International)
Selama
ini Dompet Dhuafa terus memberikan bantuan di bawah 5 pilarnya yaitu
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Ekonomi
4. Sosial
5. Dakwah
Hebatnya
lagi, ada 200 program Dompet Dhuafa saking luasnya. Bahkan tidak hanya membantu
berdasarkan suku, agama, ras dan negara. Jadi lintas negara dan benua seperti
yang dilakukan Dompet Dhuafa dengan menyalurkan bantuan bahan makanan dan
obat-obatan di kamp pengungsi korban perang Kamp Harjelle, Suriah pada Februari 2017. Sementara itu di bulan September 2017,
Dompet Dhuafa didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan pelayanan
kesehatan dasar bagi para pengungsi di Kamp Cox’s Bazar.
Nah,
di ultah yang ke 25, Dompet Dhuafa semakin memperkuat pelayanannya dengan
mencoba berkolaborasi dengan membawa budaya masyarakat Indonesia untuk terus
memajukan bangsa. Salah satunya melalui konsep Social Enterprise seperti Green
Horti dan kebun Indonesia Berdaya. Sebagaimana yang diungkapkan drg. Imam
Rulyawan MARS sebagai Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantrofi
“Dompet
Dhuafa selama perjalanan 25 tahun ini, semakin menguatkan potensi lokal dengan
menjalankan konsep Social Enterprise seperti program Green Horti dan Kebun
Indonesia Berdaya”.
Konsep
budaya lokal ini sudah berjalan sejak tahun 2014, diantaranya lewat budaya
bercocok tanam, bermasyarakat, pengobatan dan sebagainya. Bahkan diadakan
pendampingan agar maksimal produksinya contohnya
-
Menggunakan pupuk
organik
-
Membuat konsep
agrowisata misalnya buah strawberry dibikin jus dan selai
- Membuat brosur-brosur
untuk pemasaran sayur-sayuran dan hasil kebun lainnya, salah satunya buah bit
yang bermanfaat untuk penderita kanker juga meningkatkan trombosit, yang kini
buah bit telah dikembangkan dalam bentuk
-
Sirup
-
Serbuk
-
Kerupuk
Dompet
Dhuafa Social Enterprise memang memiliki tujuan agar tercapainya kemandirian
usaha. Sebagaimana ungkapan Iwan Ridwan selaku Direktur Dompet Dhuafa Social
Enterprise:
“Dompet
Dhuafa Social Enterprise melakukan pengembangan dan penguatan usaha-usaha
dengan berbasis Social Enterprise yang profesional menuju kemandirian usaha dan
menciptakan nilai-nilai sosial dalam rangka meningkatkan pemerataan sosial,
menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
Yah,
Dompet Dhuafa Filantropi dengan Dompet Dhuafa Social Enterprise memang terus
bersinergi melebarkan sayap dengan berbagai program untuk bahu-membahu
membangun program yang berkelanjutan. Terbukti, jumlah penerima manfaat Dompet
Dhuafa dari tahun 1993 hingga tahun 2017 sebanyak 16.80 juta jiwa dan layanan.
Sementara jumlah penerima manfaat Dompet Dhuafa di tahun 2017 sebanyak 1,76
juta jiwa dan layanan. Belum lagi yang di luar negara, penerima manfaat
sebanyak 82.882 Jiwa dan layanan.
Program2 nya bagus2 ya mba... Hasil kinerjanya juga baik
BalasHapusSukses dan berkah selalu Dompet Dhuafa yang dapat menjadi inspirasi banyak orang untuk berbuat baik
BalasHapusayo berikan bantuannya ke dompet dhuafa
BalasHapusSalam
Pongery.com