Semakin banyaknya
wanita yang bekerja di luar rumah, kebutuhan akan Daycare semakin tinggi. Sebaiknya sih ibu yang harus menjaga dan
mengurus anaknya sendiri. Tapi karena
berbagai factor dan kondisi setiap keluarga yang berbeda-beda, mengharuskan
para ibu ikut bekerja membantu mencari nafkah atau demi mengembangkan karir dan
potensi si ibu. Sebenarnya tak ada salahnya bila menitipkan anak ke Daycare agar ibu bisa tenang bekerja,
daripada ditinggal di rumah bersama asisten rumah tangga. Apalagi sulit mencari
asisten rumah tangga yang bisa dipercaya dan mumpuni dalam menjaga anak kita.
Mengingat banyaknya kasus penculikan dan penyiksaan anak bila diasuh orang yang
baru dikenal. Namun bukan berarti menitipkan anak ke sembarang Daycare. Sama halnya seperti dalam hal
memilih asisten rumah tangga, Daycare
juga tak semuanya aman dan nyaman untuk anak kita.
Saya
beralasan begini demi mendengar pengalaman seorang teman yang pernah bekerja di
Daycare. Mulai dari Daycare yang bagus karena dalam sistem
dan pemilihan pengasuh benar-benar penuh disiplin dan seleksi ketat. Sampai Daycare yang asal memilih pengasuh tanpa
melihat kualitasnya. Bayangkan, pengasuh yang menjaga anak di Daycare bermasalah ini tanpa seleksi
alias tidak dilihat tamatan sekolahnya apa dan bagaimana karakter si pengasuh.
Jadi siapa saja bisa diterima bahkan yang hanya lulusan SD. Lah, apa bedanya
dengan pembantu yang mengasuh di rumah? Tak hanya itu, menurut teman saya satu
pengasuh harus menjaga 5-7 anak setiap harinya. Sehingga asal-asalan dalam
menjaga anak yang dititipkan seperti marah-marah bila mengurusi anak yang buang
air besar, karena sudah lelah sementara gajinya tidak sesuai. Akhirnya teman saya memutuskan berhenti dan memutuskan membuka Daycare sendiri secara kecil-kecilan dan sederhana meskipun hanya sedikit menampung anak yang dititipkan.
Herannya Daycare bermasalah ini menerima banyak
anak tanpa perhitungan yaitu sekitar 50 anak! Ckckckck…bagaimana bisa maksimal
dalam menjaga dan mengurusi anak kita. Yang lebih mirisnya lagi, orangtua yang
sudah membawakan seabrek makanan dari rumah untuk anaknya di Daycare, malah para pengasuhnya yang
makan. Soal si anak mau makan atau tidak terserah alias tidak adanya usaha dari
pengasuh untuk membujuk. Bisa baca juga tentang Fakta miris daycare
Memang
tidak semua Daycare seperti itu, tapi
tetap banyak ditemui yang kurang nyaman dan dipercaya. Masalahnya yang kita
titipkan anak manusia, bukan anak kucing. Bila anak tidak mendapatkan
kenyamanan malah sebaliknya diabaikan begitu saja dan didera rasa takut, apa
tidak kasihan? Saya tidak bisa membayangkan bila itu terjadi pada anak saya duh….!
Untuk itu kalaupun harus menitipkan anak di Daycare
perlu sekali cek and ricek lebih dulu
-
Apakah fasilitasnya memadai? Mulai makanannya
serta alat permainan dan fasilitas yang bisa mengedukasi anak
-
Yang utama lihat siapa yang akan menjadi
pengasuh anak kita apakah sudah terlatih? dan lulusan dari sekolah apa? Misalnya lulusan psikologi dan
pendidik yang sudah mengerti dunia anak.
-
Sumber foto : ilovelife.co.id
Apakah pengasuhnya penyayang anak-anak
atau tidak?, karena anak kitalah ayang akan menjalani kebersamaan bersamanya
sampai sore. Mengingat usia sampai 7 tahun adalah kebutuhan terbesar anak dalam
bonding dengan orang tua dan pengasuhnya. Kasihan kan? Bila anak tidak merasa nyaman
bersama orang lain selain ibunya sendiri.
-
Lebih baik lagi bila Daycarenya
dilengkapi CCTV, sehingga kita bisa melihat apa yang terjadi saat anak
dititipkan. Biasanya biayanya lebih mahal dan tidak semua Daycare memiliki fasilitas ini.
-
Sumber foto :MommyAsia
Anak
adalah harta kita yang paling berharga, sehingga perlu kita rawat dan jaga
sepenuh hati. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari akibat terjadi
sesuatu pada anak seperti rasa trauma akibat mengalami kekerasan dan hilangnya
kedekatan dengan ibunya sendiri. Bagaimanapun
penjaga terbaik bagi anak adalah ibu kandungnya sendiri. Sekiranya tidak
terlalu urgent, lebih baik memilih anak daripada karir atau pekerjaan kita. Memang
semua pilihan selalu ada dampak baik dan buruknya, sehingga kita perlu merenung
apakah lebih memilih karir atau kedekatan dengan anak.
memang balik lagi ke pilihan prangtua ya, saya mengenal beberapa teman yang menitipkan anaknya di daycare dan Alhamdulillah tidak ada masalah.
BalasHapusMemang harus teliti mbak memilih daycare, karena banyak juga yg bagus kalau bisa nyari benar2
Hapus